Era teknologi yang sudah sangat canggih ini menjadikan perubahan disegala aspek. Mulai dari gaya hidup hingga produktivitas yang jauh berkembang sekarang ini. Hal ini juga tak dapat dilepaskan dari kaitannya dengan budaya.
Studi budaya pada masa – masa berkembangnya teknologi komunikasi memang
menarik untuk dikaji. Para ahli menyatakan bahwa studi budaya adalah
ilmu yang melihat suatu realitas. Rupanya hal ini juga sesuai dengan
karakter para ilmuwan dalam melihat suatu realitas yang dikaji. Sebab
ilmuwan melihat sesuatu realita bukan hanya satu sudut pandang itu namun
juga melihat hubungan yang berkaitan dengan realita tersebut.
Studi
budaya tidak mengenal benar atau salah yang mutlak dalam studinya. Sebab
studi budaya itu sendiri lebih condong sebagai seni daripada suatu
ilmu. Dimana kajian dalam studi budaya yang berkaitan dengan teknologi
komunikasi adalah bagaimana pengalaman seseorang dalam menggunakan
teknologi komunikasi itu sendiri. Itu karena memang budaya dan teknologi
komunikasi merupakan hal yang saling berkitan. Terlebih teknologi
komunikasi banyak digadang-gadang sebagai teknologi yang revolusioner di
era kini. Karenanya studi budaya tepat digunakan untuk melihat lebih
dalam kaitan antara budaya dan teknologi komunikasi bahkan kemudian
untuk mnegkritiknya.
Teknologi sejatinya merupakan benda yang netral
saat ia diciptakan. Namun berbagai dampak terkait teknologi merupakan
suatu hal yang diciptakan oleh manusia (penggunanya) itu sendiri.
Karenanya, teknologi merupakan bagian dari budaya itu sendiri dan bukan
merupakan penyebab dampak negatif untuk budaya. Inti dari studi budaya
ini salah satunya adalah mengenai identitas. Identitas merupakan pusat
pembelajaran kebudayaan. Selain itu identitas merupakan hubungan dari
sisi sosial dan pengalaman manusia. Identitas seseorang merupakan suatu
hal yang melekat dalam diri setiap individu.
Namun, hadirnya teknologi
memang sering kali membuat identitas manusia menjadi “terkotak-kotak”.
Hal inilah yang menjadikan adanya bias identitas, ketika teknologi itu
juga memberikan identitas bagi manusia. Teknologi juga membuat adanya
bias gender dalam masyarakat. Sebab, di internet jenis kelamin seseorang
dapat dipalsukan bahkan tidak ditampakkan serta dimanipulasi. Fenomena
ini juga ditakutkan sebagian kalangan sebab akan menghapus budaya itu
nantinya. Di internet seseorang banyak yang tidak menampilkan ras asli
mereka disana. Karenanya, nantinya orang-orang akan menagnggap bahwa
sebenarnya mereka adalah satu ras dan satu budaya yaitu “budaya putih”.
Teknologi memang memberikan berbagai pengalaman yang lebih baik bagi
kualitas produktivitas manusia era kini.
Meskipun teknologi tersebut
juga memiliki dampak yang luas terutama pada dampak negatifnya. Walaupun
perlu dicatat bahwa teknologi merupakan benda netral dan yang
menghasilkan dampak negatif dalah manusia (penggunanya) itu sendiri.
Dampak yang begitu ditakutkan adalah terkait budaya yakni hilangnya ras
dan budaya hingga akhirnya seluaruh manusia berpikir bahwa mereka
berasal dari satu budaya. Yakni budaya putih. Karena “penyembunyian”
budaya asli pengguna internet itu sendiri.