Tiga bulan lalu iseng aku ngecek blog sebelumnya dengan salah satu distro linux fresh baru diinstal. Dia kan udah include sama browser firefox atau chromium, jadi ekstensi pemblokir iklan juga belum aktif. Betapa kagetnya aku ternyata banyak iklan promosi homo – lesbi. Iklan ini bukan hasil peretasan, tapi memang ketentuan dari wordpress-nya yang diwajibkan buat pengguna versi gratis. Sementara, pemilik blog nggak bisa intervensi tema iklan yang ditampilkan paksa pihak wordpress diblog penggunanya.
Betapa tidak, jika dulu wanita yang was-was karena bisa jadi korban pelecehan hingga pemerkosaan. Sekarang pria juga bisa lebih was-was berada di ruang publik atau daerah rawan, khawatir terkena tuz*bol. Lihat saja seorang robot gedek asal negeri ini yang moncer karirnya di London pada tahun 2020 silam, Qodarullah aibnya terbuka sehingga dapat dihukum penjara seumur hidup oleh otoritas Inggris pada tahun 2021. Seandainya kasus ini terjadi di Indonesia maka hukumannya malah akan lebih santuy kaya’ dipantai.
Ketika seorang ingin mengakui mereka sebagai manusia, harus bertanggung jawab untuk menolong mereka yang mengidap penyakit ini. Alih-alih mendukung mati-matian perilakunya atau malah ikut didalam barisannya. Alhamdulillah, aku pernah denger dari seorang praktisi yang sudah berhasil menyembuhkan pasien homo. Poin pentingnya adalah insyaAllah mereka bisa banget disembuhkan jika berhasil mengubah tiga hal ini :
Pertama, dari sisi makanan. Praktisi ini melakukan survey pada klien-kliennya yang ternyata punya pola makan yang sama dengan orang pada umumnya hanya saja zat yang dimakan berbeda. Segala hal yang diharamkan oleh syariat seperti Babi, hewan bertaring, hewan ampibi, mengandung alkohol menjadi makanan atau minuman yang harus dijauhi. Tapi ada yang aneh, karena beberapa orang tua klien yakin sekali tidak memberikan makanan dengan komposisi tersebut. Probabilitas yang muncul adalah hewan yang dikonsumsi zatnya halal tapi disembelih dengan cara yang haram (tidak menyebut nama Allah/bukan disembelih oleh tukang jagal beragama Muslim atau Yahudi atau Nasrani) dan dimiliki dengan cara haram semisal mencuri atau uang hasil pekerjaan riba (perbankan atau gadai dengan bunga). Dua hal yang disepelekan, implisit, nggak disadari tapi memiliki andil mengubah kepribadian konsumennya sampai sedemikian parah.
Kedua, memang ada kecenderungan jadi jangan nantang. Rasulullah (Nabi Muhammad) memang sudah mewanti-wanti muslim agar anak-anaknya mulai dipisahkan tempat tidurnya saat sudah baligh (mimpi basah/menstruasi) dengan saudaranya baik lawan jenis maupun sesama jenis. Dalam riwayat hadits lain, syariat masih membolehkan tidur berdekatan sesama jenis tapi harus berbeda selimut. Ini menggambarkan bahwa manusia memang dapat memiliki kecenderungan untuk menyimpang dalam hal seksual. Penyimpangan ini secara syariat bukan dorongan akal sehatnya, namun merupakan dorongan nafsu yang ditungganggi pihak ketiga yang tak bisa dilihat manusia. Itu sebabnya syariat hadir untuk mengatur agar kecenderungan ini tidak muncul saat kalut, frustasi atau libido sedang tinggi. Bahkan kasus hubungan seksual dengan hewan pernah terjadi bukan hanya sekali atau dua kali. Lantas apakah hal ini mengharuskan manusia lain untuk memaklumi dan mendukung penyimpangan mereka?
Ketiga, keluar dari komunitas. Segala kecanduan yang coba dihentikan itu bisa selalu berulang jika ada pemicu. Pemicunya bisa datang dari sumber yang tidka disengaja, atau memang sengaja dicari. Paling sering dari bisikan sobat iblis yaitu temen yang sama-sama masih menyimpang. Cara terasoy adalah keluar dari lingkaran itu, lagipula komunitas homo-lesbi didominiasi chat grup online jadi lebih gampang move on-nya.
Percayalah, se-adiksi apapun hidup penggemar homo-lesbi insyaAllah masih bisa tertolong. Semua adiksi pastilah menimbulkan konsekuensi, kalau ada yang hobi menjilat konsukesninya akan menjadi buzzer sosmed dan sebaliknya kalau kebiasaan membaca konsukensinya bertambah wawasan. Semua bentuk adiksi bisa berubah, pun dengan adiksi menyimpang, asalkan ada kemauan berubah, menyadari kesalahan dan tidak mencari pembenaran. Ketika mencari pembenaran saja nggak arif, apalagi membenarkan yang salah, buru-buru Istighfar dah.
- Catatan penting : orang yang ingin berubah haruslah mulai berkomitmen menjalankan ibadah wajib seperti yang tertuang pada rukun Islam.
Bahan bacaan:
- https://www.republika.co.id/berita/q41o10282/belajar-dari-kasus-reynhard
- https://rumaysho.com/30338-tsalatsatul-ushul-penjelasan-ringkas-rukun-islam-dan-rukun-iman.html
- https://almanhaj.or.id/32265-perintahkan-keluargamu-untuk-mendirikan-shalat.html
- https://konsultasisyariah.com/26736-sembelihan-ahli-kitab-zaman-sekarang.html
- https://muslim.or.id/26590-menundukkan-pandangan-mata.html
- https://konsultasisyariah.com/26429-mendukung-lgbt-murtad.html