Tablet besutan Samsung yang diluncurkan satu tahun lalu ini merupakan tablet andalan Samsung di tahun lalu. Dibekali layar 8 inch dengan teknologi Super Amoled dan RAM 3GB menjadi salah satu senjata andalannya. Sensor sidik jari dan jaringan 4G LTE pun tak luput dibawanya. Seperti apa reviewnya? Yuk simak.

Pilihan saya ketika memilih tablet waktu itu sebenarnya bukanlah spesifikasi maut namun lebih ke durabilitas ketahanannya. Karena saya pernah dikecewakan dengan brand “lokal” yang menjual spesifikasi yang sangat menarik dan ditunjang dengan harga yang logis. Tapi sekali lagi ada yang mesti dikorbankan, durabilitas. Dan, ya akhirnya pilihan jatuh ke tablet ini dan saya beli sekitar tiga bulan lalu.

Teblet ini telah dirilis sekitar bulan Juli 2014, dengan harga ketika itu sekitar Rp.6 juta. Mengusung desain yang tertipis dikelasnya yakni 6,6 mm saja. Dibekali layar Super Amoled 8,4 inch yang menurut Samsung, ini adalah tablet pertama dengan layar Super AMOLED setelah sebelumnya digunakan pada ponsel Galaxy S2.

Dia dibekali dua buah speaker stereo yang terletak bagian atas dan bawah tablet. Disebelah kiri ada slot micro sd, micro SIM, tombol power – volume dan ada infra merah pula. Baterai yang dibenamkan adalah 4.900 mAh. Kemudian kamera beresolusi 8mp dan flash juga turut serta.Sementara kamera narsis sebesar 2.1mp. Ada pula dua tombol kapasitif dan 1 tombol fisik home dibawah layar. Tablet ini beroprasi pada Android Kitkat 4.4.2 ketika saya beli.

PERFORMA
Dijejali dengan prosesor Samsung Exynos Octacore 1,9 GHz dan RAM 3GB membuat pengalaman dengan tablet ini cukup menyenangkan. Saya juga baru tahu karakter dari prosesor besutan Samsung ini. Jadi meskipun Octacore (8 inti), namun ternyata dia menerapkan dua prosesor didalamnya yakni 1,9GHz quadcore dan 1,3GHz quadcore. Dengan karakter big.LITLE, artinya ketika digunakan untuk browsing, dengar musik atau ngeblog dia hanya pakai prosesor yang 1,3GHz, tapi ketika kita gunakan  editing video dia langsung beralih ke prosesor yang 1,9GHz. Kata Samsung sih mereka pakai cara ini agar tenaga yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang sedang dilakukan, biar efisien katanya.

Dengan RAM 3GB juga ngebantu banget buat multitasking terlebih fitur multiwindow bisa berjalan dengan baik. Yang paling saya rasakan adalah ketika render hasil edit video, yah meskipun tidak secanggih komputer. Soal lag? Tetap terasa meskipun minim, untuk Android itu wajar ya terlebih bila kita bermultitasking. Misal  sambil chatting, tentu terasa ada sedikit jeda disitu. Beda dong ya bila dibanding iOS dan WinPhone yang memang OS nya lebih stabil dibanding Android.

Buat keperluan grafis, GPU yang dipakai adalah Mali T628 . Dengan GPU itu, saya belum menemukan aplikasi editing yang tersendat atau bahkan force close. Resolusi layar WQGA 2500×1600 dapat tersaji secara optimal. Tapi, ada tapinya nih. 

Prosesor Layar Super AMOLED juga terasa nyaman dimata, terlebih ketika dicahaya redup. Dibanding layar IPS? bila dibanding layar IPS, perbedaannya adalah dia tak “nusuk” dimata dan warna pun lebih natural. Saya pernah ujicoba dengan menerapkan wallpaper yang sama di ponsel saya layar IPS dengan tablet ini, hasilnya? Tablet ini berhasil menampilkan warna hijau lebih pekat sedangkan ponsel saya tampak kusam bahkan warnanya malah menjadi kebiruan. Menonton video juga warnanya lebih “hidup” bahkan untuk video resolusi kecil sekalipun.

Untuk performa baterai nih, sebenarnya wajar tidak terlalu boros dan juga tak terlalu irit. Ketika saya gunakan untuk browsing sesekali mungkin total 2 jam, kemudian dengerin musik, nonton video dan data nyala terus untuk keperluan Line. Disitu tablet ini bisa bertahan hidup sekitar 1 hari.

Ketika saya gunakan untuk aktivitas ekstrim seperti mengetik dengan wireless keyboard + mouse, editing video. Terlihat bahwa tablet ini bertahan setengah hari saja. Jadi soal ketahanan baterai dan performa tablet, berbanding lurus.

Untuk urusan Kamera, tablet ini dibekali kamera 8mp+flash dan 2.1mp disisi depan. Saya cukup puas dengan performa kamera, bahkan ini saya anggap bonus. Karena foto dan video yang dihasilkan sangat baik untuk ukuran tablet. Meskipun banyak yang bilang bahwa kamera di tablet itu tidak penting tapi bagi saya justru sebaliknya. Karena, dengan kamera yang baik saya bisa melakukan scan dokumen dengan CamScan misalnya dan menjalankan aplikasi Googles. Bahkan kamera dapat digunakan untuk memotret momen dadakan yang tidak memungkinkan mengeluarkan kamera DSLR ketika itu.

Berikut hasil kamera:

image
Indoor Cahaya cukup
image
Indoor
image
Outdoor
image
Outdoor – siang bolong

FITUR KHAS
Seperti yang saya sebutkan diatas, tablet ini dibekali sensor sidik jari seperti halnya pada ponsel Galaxy S5. Ketika bisa mendaftarkan tiga sidik jari sekaligus. Disini saya pakai dua sidik jari tangan saya dan satu sidik jari Bunda. Fitur ini berfungsi untuk membuka “kunci” tablet, sama halnya dengan pola ataupun kata sandi pada perangkat Android konvensional. Jadi, sobat tinggal menempelkan jari ke tombol home sambil digeser kebawah dan layarpun akan langsung terbuka. Tapi ingat, jangan gunakan pada keadaan basah atau berkeringat karena besar kemungkinan akan gagal. Kalau ternyata tablet ini dipinjam sama orang dan kamu tidak ada disitu gimana? Tenang, karena ada opsi lain jika gagal masuk dengan sidik jari yakni memasukkan kata sandi secara manual. Keuntungan yang bnar-benar saya rasakan adalah teman kita tidak bisa ngintipin sandi kita lagi 

image
Sidik Jari

Fitur selanjutnya adalah multiwindow, mungkin sebagian sudah tahu. Fitur ini khas ada di ponsel Samsung generasi terbaru yang memiliki RAM minimal 1GB. Cara kerjanya seperti adalah dengan menampilkan dua aplikasi secara berdampingan dalam satu layar. Ini adalah multi tasking seperti yang biasa kita lakukan di komputer.

Tak lupa, ultra saving mode juga dibenamkan ditablet ini. Jadi dengan fitur ini sobat bisa menghemat baterai secara ekstrem ketika baterai dalam kondisi kritis dan berada ditempat yang tak dimungkinkan buat ngecas. Fitur ini akan merubah tampilan tablet menjadi hitam putih. Dan kita hanya diberikan beberapa pilihan apilkasi yang diprioritaskan. Tanang aja, di fitur ini sobat masih bisa telpon, sms dan browsing bahkan chatting meski dengan fungsi yang terbatas.

KESIMPULAN
Brand Samsung memang dianggap sebagai brand yang “mainstream” dan pelit dalam memberikan spek. Tapi saya rasa anggapan itu tidak benar untuk tablet ini. Harga yang ditawarkan benar-benar sebanding dengan fitur dan performa yang diberikan. Tablet yang juga fungsional untuk telepon dan sms ini layak dipertimbangkan. Terlebih dengan kamera 8MP, RAM 3GB, Super AMOLED dan pemindai sidik jarinya. Meskipun yang amat disayangkan adalah tablet seri S ini tidak dibekali dengan S-Pen seperti halnya pada Galaxy Tab A yang meluncur baru-baru ini. Secara keseluruhan, saya katakan tablet ini masih cukup layak buat sobat miliki bahkan sampai hari ini.