FISIK
Ponsel ini dibekali layar TFT 1.8 inch dengan ketebalan sama dengan Samsung GT-S5360 meskipun dia agak lebih panjang yaitu 110.4 x 47 x 13.5 mm. Dengan begitu ponsel ini sangat ringan dan gak bikin capek saat dipegang buat sms maupun buat nelpon berlama-lama.
Sekeliling ponsel tidak ada tombol volume ataupun usb , jadi dia cuma ada lobang buat Headset, charger sama lampu senter. Gak ketinggalan di bagian belakangnya ada kamera VGA dan speaker mungil tepat disampingnya. Eits, ada slot sd-card dan dual sim GSM-GSM saat kamu buka casing belakangnya.
FITUR
Nokia 108 menyediakan slot microSD buat penyimpanan maksimal sebesar 32GB. Sesuai judulnya, tentu ponsel ini dibekali dengan dua slot kartu sim GSM-GSM. Sementara memory internalnya cuma 4MB aja, tapi di paket penjualan kita bakal dikasih microSD 4 GB secara gratis.
Dia punya bluetooth versi 3 yang katanya lebih baik dari versi 2.1 dalam hal kecepatan. Yang unik dan khas dari nokia Low-End adalah adanya lampu senter di bagian atas ponsel ini.
PERFORMA
Seperti yang saya katakan diatas, ponsel ini sangat ringan buat digenggam. Tapi kualitas layar TFT 1.8″ itu benar-benar buruk bahkan lebih buruk ketimbang kompetitornya yang sama-sama merk global seperti Samsung. Seburuk apa? layarnya tidak bisa diatur kecerahannya bahkan jika ingin mendapat sudut yang nyaman harus diiringkan ke-kanan sedikit.
Entahlah macam ada bayang-bayang gitu dilayar. Speaker cukup keras tapi lebih lembut dari ponsel Cina macam Mito dengan range harga yang sama.
Meski agak berisik, keypad-nya cukup empuk dan nyaman serta lampu backlit-nya yang berwarna putih memberi kesan elegan dan nyaman dipandang kalau lagi gelap-gelapan. Tampilan menu sangat mirip dengan Nokia seri Asha yang simple.Ketahanan baterai juga cukup baik, pengalaman saya yang rutin digunakan untuk sms 30% dan nelpon 70% tiap hari maka saya hanya melakukan charge baterai 2 hingga 3 hari sekali itupun baterai sebenarnya masih sisa mungkin karena kapasitasnya yang 950 MAh.
Dari segi kamera sih, jangan ditanya karena hanya beresolusi VGA jadi cukup wajar kalau hasilnya mengecewakan.
Pemutar musik korang oke karena mekanisme playlist yang jadul bikin kita kembali ke urutan awal bahkan ketika kita memainkan musik. Pemutar videonya cukup lancar dan baik untuk resolusi 360×240. Tapi tetap gak disarankan nonton video diponsel ini, ingat kualitas layar yang kurang baik tadi jadi sayangi mata kamu.
Kualitas speaker ketika buat nelpon juga cukup baik tapi microphone-nya ketika pemakaian saya pada bulan ke-6 udah mulai ada masalah seperti gak jelas dan ilang timbul ketika buat nelpon. Ini bikin Bunda sebel kalau diajak telfon-nan. Terakhir, ponsel ini juga gak bisa buat browsing internet. jadi jangan harap kamu twitter-an di ponsel ini ya.
Satu hal yang mesti kamu pertimbangkan sebelum beli ponsel ini adalah penyimpanan inbox sms-nya kecil banget. Gak sampai 200 pesan , ponsel ini duah teriak “tidak cukup ruang untuk pesan” jadi harus sering nge-hapus sms di inbox nih. Duh ini lah yang sangat mengganggu padahal sayang kan kalau sms itu benyak yang “menarik” tapi harus dihapus tanpa bisa diback-up lagi.
KESIMPULAN
Dengan harga baru Rp.415.000 (Magelang) kamu akan mendapatkan ponsel mini dari brand “sepuh” dengan desain yang simple dan keypad yang nyaman. Selain itu kamu juga bisa menjadikan ponsel ini teman ber-musik ria dan nonton video ringan yang cukup memadai. Dengan bonus lampu senter yang bisa kamu andalkan disaat-saat darurat.
Namun kamu harus rela dengan kualitas layar yang buruk dan memory penyimpanan SMS yang sangat minim. Ingat ini benar-benar kelemahan yang memalukan dan menyebalkan. Bahkan dibanding ponsel Cina dengan harga yang sama. Selain itu juga kamu sama sekali gak akan bisa internetan diponsel ini.
Sebenarnya dengan harga segitu saingan ponsel ini adalah Smartfren Andromax C3 yang dirilis akhir tahun 2014 lalu dengan harga 499.000. Harga second-nya pastinya lebih rendah lagi. Itu juga kalau kamu suka dengan ponsel layar sentuh dengan bodi yang bongsor tapi ber-OS Android.